BABII KAJIAN TEORETIS. menjadi sumber devisa negara, yang merupakan sektor dari non-migas yang dapat 1 BAB II KAJIAN TEORETIS 2. 1 Pengertian Pariwisata Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang dapat diandalkan menjadi sumber devisa negara
- Devisa adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga. Devisa negara adalah alat dalam pembayaran dalam perdagangan internasional atau ekspor impor. Apa itu devisa? Devisa adalah alat pembayaran Nama lain dari devisa adalah foreign exchange. Tinggi rendahnya cadangan devisa negara adalah salah satu parameter yang menandakan bahwa sektor keuangan negara tidak mengalami masalah dan roda ekonomi berputar dengan buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI karya Dewi Kusumawardani, tujuan penggunaan devisa adalah untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan antarnegara. Baca juga Faktor Penyebab Perdagangan Internasional Secara sederhana, devisa adalah kumpulan valuta asing yang berfungsi sebagai medium pembiayaan transaksi perdagangan antar-negara atau perdagangan internasional. Pengertian lain dari cadangan devisa adalah nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing, di mana nilai kekayaan tersebut diakui oleh oleh negara-negara lainnya sebagai alat cadangan devisa Perlu digarisbawahi, tidak semua mata uang di dunia dapat dikatakan sebagai cadangan devisa. Ini karena beberapa mata uang asing tak bisa dipergunakan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional. Mata uang asing yang bisa dijadikan nilai devisa adalah mata uang seperti dollar Amerika Serikat, yen Jepang, yuan Tiongkok, euro Uni Eropa, dan poundsterling Inggris. Baca juga Ciri-ciri Perdagangan Internasional Beberapa jenis cadangan devisa adalah sebagai berikut Valuta asing Persediaan emas Special Drawing Rights SDR Reserve Position in the Fund RPF Sumber cadangan devisa Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan, dalam hal ini ekspor alias menjual barang atau jasa ke luar negeri. Jika sebuah negara memiliki devisa yang setiap tahunnya selalu bertambah, maka kegiatan ekonomi negara tersebut dapat dikatakan berkembang. PengertianSumber Daya Alam (SDA) Segala sesuatu yang dinilai memiliki daya guna dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia yang dapat berupa komponen biotik seperti hewan, tumbuhan dan mikroorganisme maupun abiotik seperti air, berbagai jenis logam, minyak bumi, gas alam dan tanah dinamakan sumber daya alam atau biasa disingkat dengan SDA. - Devisa adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga. Devisa negara adalah alat dalam pembayaran dalam perdagangan internasional atau ekspor impor. Apa itu devisa? Devisa adalah alat pembayaran Nama lain dari devisa adalah foreign exchange. Tinggi rendahnya cadangan devisa negara adalah salah satu parameter yang menandakan bahwa sektor keuangan negara tidak mengalami masalah dan roda ekonomi berputar dengan buku Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI karya Dewi Kusumawardani, tujuan penggunaan devisa adalah untuk melakukan transaksi pembelian dan penjualan antarnegara. Baca juga Faktor Penyebab Perdagangan Internasional Secara sederhana, devisa adalah kumpulan valuta asing yang berfungsi sebagai medium pembiayaan transaksi perdagangan antar-negara atau perdagangan internasional. Pengertian lain dari cadangan devisa adalah nilai kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara dalam bentuk mata uang asing, di mana nilai kekayaan tersebut diakui oleh oleh negara-negara lainnya sebagai alat pembayaran. Jenis cadangan devisa Perlu digarisbawahi, tidak semua mata uang di dunia dapat dikatakan sebagai cadangan devisa. Ini karena beberapa mata uang asing tak bisa dipergunakan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional. Mata uang asing yang bisa dijadikan nilai devisa adalah mata uang seperti dollar Amerika Serikat, yen Jepang, yuan Tiongkok, euro Uni Eropa, dan poundsterling Inggris. Baca juga Ciri-ciri Perdagangan Internasional Beberapa jenis cadangan devisa adalah sebagai berikut Valuta asing Persediaan emas Special Drawing Rights SDR Reserve Position in the Fund RPF Sumber cadangan devisa Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan, dalam hal ini ekspor alias menjual barang atau jasa ke luar negeri. Jika sebuah negara memiliki devisa yang setiap tahunnya selalu bertambah, maka kegiatan ekonomi negara tersebut dapat dikatakan berkembang. Sumber devisa negara adalah sebagai berikut 1. Penyelenggaraan Jasa-Jasa Sumber devisa pertama adalah penyelenggaraan jasa. Kegiatan penyelenggaraan jasa-jasa yang mendatangkan sumber pemasukan untuk negara antara lain bandar udara, pelabuhan, kapal-kapal layar ke luar negeri, jasa pengiriman barang-barang ekspor dan impor, dan jasa Pariwisata Banyak sumber devisa adalah dari para turis asing. Sumber devisa dari sektor pariwisata adalah datangnya para wisatawan asing ke Indonesia. Para wisatawan asing tersebut akan menukarkan uang negaranya valuta dengan uang rupiah. Valuta asing yang ditukarkan dengan rupiah merupakan devisa bagi negeri. 3. Hibah dan bantuan asing Bantuan yang berasal dari luar negeri bila berwujud barang akan menghemat devisa. Dengan demikian, Indonesia tidak perlu mengeluarkan devisa untuk membeli barang-barang tersebut. Hal ini berarti akan menambah devisa secara langsung. Bila ada bantuan dari luar negeri yang berupa valuta asing, maka hal tersebut dapat menambah devisa secara langsung. 4. Ekspor barang dan jasa Bagi banyak negara, sumber devisa adalah dari perdagangan. Apabila kita mengekspor barang ke negara lain, maka kita akan mendapatkan bayaran dari negara tersebut dalam bentuk devisa. Semakin banyak jumlah barang yang diekspor, maka semakin besar devisa yang didapatkannya, begitu juga dengan ekspor jasa. Misalnya pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Mereka dapat menambah devisa negara karena mereka dibayar dengan mata uang negara tempat mereka bekerja. Di banyak negara, sumber utama penambahan devisa negara berasal dari ekspor. 5. Pinjaman luar negeri Adanya utang luar negeri, akan menambah devisa bagi negara. Hal ini disebabkan penerimaan utang tersebut dalam bentuk mata uang asing. Meskipun pinjaman tersebut pada akhirnya juga harus dikembalikan, tetapi pada saat menerima pinjaman luar negeri, akan menambah devisa. 6. Pendapatan dari Investasi Sumber devisa adalah investasi. Investasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia di luar negeri, tentunya akan mendapatkan pendapatan dalam bentuk mata uang asing. Mata uang asing yang diterima tentu saja menjadi tambahan devisa. LOTULUNG Devisa adalah cadangan kekayaan, devisa negara adalah cadangan kekayaan negara untuk berbagai pembayaran internasional. Apa itu devisa? Baca juga 8 Manfaat Perdagangan Internasional Fungsi Devisa Salah satu kegunaan devisa adalah untuk membiayai impor barang-barang yang dibutuhkan suatu negara. Berikut fungsi-fungsi devisa Membiayai impor barang-barang. Membiayai jasa-jasa yang diterima dari luar negeri. Membiayai perjalanan dinas para pejabat keluar negeri. Membiayai kantor-kantor konsulat atau militer di luar negeri. Membiayai kantor-kantor kedutaan di luar negeri. Membiayai pengiriman misi kesenian dan kebudayaan ke luar negeri. Membiayai kontingen olahraga ke luar negeri. Membayar bunga atas obligasi dan dividen atas saham yang telah dijual ke luar negeri. Membayar cicilan pokok utang yang telah diterima dari luar negeri. Membiayai atas kredit atau pinjaman ke luar negeri. Pada dasarnya, devisa adalah kepemilikan alat pembayaran. Cadangan devisa negara adalah dipakai untuk membiayai berbagai keperluan atau pengeluaran seperti membayar barang impor, membayar pekerja asing, dan membayar utang dan bunga dari luar negeri. Sementara sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan. Humas Pelabuhan Tanjungwangi Devisa adalah alat pembayaran ekspor impor, sumber utama penambahan devisa berasal dari kegiatan ekspor, devisa negara adalah cadangan kekayaan yang dimiliki negara untuk membayar berbagai keperluan. Apa itu devisa? Baca juga Pengertian Perdagangan Internasional Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Jenisjenisminyak atsiri Indonesia yang telah memasuki pasaran internasional di antaranya minyak nilam. (Rochim Armando, 2009). Dewasa ini kebutuhan minyak atsiri di dunia belum semuanya dapat dipenuhi, mengingat hanya negara-negara tertentu saja yang dapat menghasilkan minyak atsiri yang berkualitas baik. JAKARTA, – Devisa adalah istilah yang erat kaitannya dengan ekonomi sebuah negara. Lalu, apa itu devisa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, apa yang dimaksud dengan devisa adalah salah satu alat dan sumber pembiayaan bagi bangsa dan negara. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK, devisa negara adalah kumpulan dana yang dihimpun pemerintah atau bank sentral lewat upaya jual beli mata uang tertentu guna mempengaruhi kurs valuta. Baca juga Jadi Korban Robot Trading dan Binary Option? Hubungi Nomor Ini Secara sederhana, devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Dalam pengertian lain, devisa adalah alat pembayaran antarnegara yang dapat diterima oleh dunia internasional. Jika devisa suatu negara selalu bertambah, kegiatan ekonomi di negara tersebut berkembang. Dikutip dari "Modul Pembelajaran SMA Ekonomi" oleh Sri Nur Mulyati, devisa adalah alat yang dapat dipergunakan untuk pembayaran dalam lingkup internasional. Contoh devisa Contoh dari devisa adalah dapat berupa mata uang asing valuta asing, sejumlah emas, dan surat-surat berharga. 1. Mata uang asing Mata uang asing atau valuta asing ini menjadi contoh devisa yang paling kerap digunakan dalam proses transaksi pembayaran di dunia internasional. Meski demikian, tidak semua mata uang asing dapat dijadikan nilai devisa negara. Baca juga Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi Jaga Pasar Domestik dari Kelangkaan Suplai Di negara kita, mata uang asing yang dapat dijadikan sebagai nilai devisa adalah mata uang Dollar Amerika, Yuan Tiongkok, Euro negara Eropa, Yen Jepang, dan Poundsterling Inggris. 2. Sejumlah emas Selain valuta asing, emas juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam proses transaksi pembayaran Internasional. Namun, tidak semua emas dapat digunakan. Hanya yang berbentuk batangan saja yang dianggap sah dianggap sebagai devisa. Pembayaran devisa yang menggunakan emas batangan, nilainya harus setara dengan nilai barang yang akan dibeli. Selain itu, pembayaran devisa yang menggunakan emas juga harus mendapatkan izin dari pemerintah terlebih dahulu. 3. Surat berharga Surat-surat berharga yang dimaksud adalah yang memiliki nilai berharga dan diterbitkan oleh pemerintah. Bentuk dari surat-surat perintah ini dapat berupa SDR, Cable Order, TC, hingga Wesel. Baca juga Ini 4 Perusahaan Pemenang Lelang 4 Wilayah Kerja Migas Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Fungsi devisa Keberadaan devisa adalah sangat mempengaruhi sektor ekonomi dalam suatu negara. Secara umum, fungsi devisa adalah untuk alat pembayaran dalam transaksi internasional saja. Meski demikian, fungsi lain dari devisa adalah sebagai berikut Alat pembayaran dalam perdagangan internasional Sumber pendapatan negara Alat pembiayaan hubungan internasional Alat pembayaran utang luar negeri Manfaat devisa Bagi sebuah negara, manfaat dari devisa adalah sebagai berikut Membantu pembayaran utang luar negeri Membiayai berbagai kegiatan termasuk perdagangan yang ada di luar negeri Membayar biaya dinas para pejabat ke luar negeri Mengakomodasi atlet yang hendak bertanding di luar negeri Membantu proses pengadaan barang dari dan ke luar negeri Baca juga ADB Siap Bantu RI Bangun IKN Nusantara Sumber devisa Dikutip dari laman sumber belajar kemdikbud, sebagian besar sumber devisa adalah berasal dari para tenaga kerja indonesia TKI yang bekerja di luar negeri. Karena itu, para TKI ini dijuluki sebagai pahlawan devisa. Namun begitu, sumber devisa negara adalah tidak hanya dari para TKI saja. Melainkan bersumber dari kegiatan-kegiatan internasional seperti kegiatan ekspor barang dan jasa. Adapun beberapa sumber devisa adalah sebagai berikut 1. Kegiatan ekspor barang dan jasa Salah satu sumber devisa negara adalah dari kegiatan ekspor barang dan jasa. Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor barang dan jasa ke luar negeri, tentu saja akan menghasilkan banyak keuntungan, salah satunya adalah devisa akan menjadi semakin besar. Baca juga PLN Prediksi Kebutuhan Listrik MotoGP Mandalika Naik 40 Persen Dibanding Saat World Superbike 2. Kegiatan pariwisata Kegiatan ini berkaitan dengan contoh devisa yakni valuta asing. Dalam kegiatan pariwisata, terutama para turis luar negeri, nantinya akan menukarkan mata uang negaranya dengan mata uang negara yang tengah dikunjungi tersebut. Ketika proses penukaran mata uang tersebut, pasti akan terdapat pemotongan nilai tertentu. Nah, nilai tertentu tersebut dapat menjadi sumber devisa untuk suatu negara. Kondisi pariwisata tentu akan berpengaruh pada sumber devisa di suatu negara. Semakin bagus pariwisata, akan semakin banyak turis yang datang, maka akan semakin banyak pula devisa negara yang didapatkan. 3. Utang luar negeri Bagi negara berkembang, biasanya melakukan pinjaman uang kepada negara lain. Nah, pinjaman dari luar negeri tersebut nantinya akan tercatat sebagai devisa. Baca juga Harga Pangan Melesat, Tarif PPN Tetap Naik Mulai Bulan Depan Meskipun pinjaman tersebut akan dikembalikan, tetapi utang luar negeri dapat disebut sebagai sumber devisa juga. Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. 4. Imbalan atas jasa di luar negeri Jasa yang dimaksud adalah jasa perbankan, jasa pengiriman barang, hingga jasa pelabuhan kapal laut. Negara yang mengandalkan jasa-jasa tersebut tentu saja akan mendapatkan imbalan yang nantinya dapat dijadikan sebagai sumber devisa. 5. Bantuan, hibah, atau hadiah dari luar negeri Dalam dunia internasional, antar negara satu ke negara lain biasa memberikan bantuan, hibah, hingga hadiah untuk tujuan tertentu. Bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan tersebut apabila berbentuk uang, nantinya dapat menjadi sumber devisa negara. Namun, apabila bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan berbentuk barang, maka dapat dijadikan langkah penghematan devisa karena negara tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli barang tersebut. Baca juga Akuisisi EMA, CENT Punya Menara Telekomunikasi 6. Pungutan bea masuk Contoh lain dari sumber devisa adalah pungutan bea masuk. Pungutan bea masuk adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk berbagai barang yang datang dari luar negeri. Semakin banyak barang yang datang dari luar negeri, maka akan semakin banyak pula pemungutannya, sehingga dapat menjadi sumber devisa di suatu negara. Demikian penjelasan mengenai apa itu devisa, contoh devisa, fungsi, manfaat dan sumber devisa di suatu negara. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan devisa adalah semua barang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran antarnegara, serta dapat diterima oleh dunia internasional. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Marmer 9. Belerang. 10. Timah. 1. Batu Bara. Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil yang berasal dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sia tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Untuk tambang batu bara di Indonesia bisa kita temui di wilayah Pulau Sumatra serta di Pulau Kalimantan.
This study determines the effect of oil and gas exports, non-oil exports, foreign investment in Indonesia’s economic growth in 2000-2019. The data used is secondary data got from the Central Statistics Agency of Indonesia and Bank Indonesia. Data collection starts from 2000 to 2019. I process the data using the SPSS program. The results of the analysis show that oil and gas exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth in 2000-2019, non-oil exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth. In 2000-2019, foreign investment had a negative and insignificant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Based on the F test, together, oil and gas exports, non-oil exports, and foreign investment have a significant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Figures - uploaded by Martin Luter PurbaAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Martin Luter PurbaContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 40 ANALISIS PENGARUH EKSPOR MIGAS, EKSPOR NON MIGAS DAN PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2000-2019 Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba3 Universitas HKBP Nommensen, Ekonomi Pembangunan, , Jl Sutomo No. 4 Medan sihombingmeilin6 jusmersihotang Martinpurba2006 ABSTRAK This study determines the effect of oil and gas exports, non-oil exports, foreign investment in Indonesia’s economic growth in 2000-2019. The data used is secondary data got from the Central Statistics Agency of Indonesia and Bank Indonesia. Data collection starts from 2000 to 2019. I process the data using the SPSS program. The results of the analysis show that oil and gas exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth in 2000-2019, non-oil exports have a positive and significant impact on Indonesia’s economic growth. In 2000-2019, foreign investment had a negative and insignificant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. Based on the F test, together, oil and gas exports, non-oil exports, and foreign investment have a significant effect on Indonesia’s economic growth in 2000-2019. INFORMASI ARTIKEL Dikirim 27 Juni 2021 Revisi Pertama 29 Juni 2021 Diterima 06 Juli 2021 Tersedia online 15 Agustus 2021 Kata Kunci Oil and Gas Exports, Non Oil and Gas Exports, Foreign Investment, Indonesia’s Economic Growth URL JEB Online Hal 40-51 ISSN 2714-5719 e-ISSN 2714-5727 Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 41 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki keanekaragaman dan melimpahnya sumber daya alam yang terdiri dari banyak komoditas, dan memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan transaksi ekonomi dengan negara lainnya. Tingkat keberhasilan suatu negara dalam kegiatan perekonomiaanya dapat di lihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Pembahasan tentang pertumbuhan ekonomi sering sekali di dengar oleh masyarakat, sebab pertumbuhan ekonomi sangat penting bagi keberlangsungan masyarakat dan Negara. Bagi sebagian masyarakat pertumbuhan ekonomi memberikan dampak positif dan akan menimbulkan hasil yang baik bagi kesejahteraan masyarakat. ā€œPada tahap-tahap awal pembangunan ekonomi suatu negara pada umumnya pada neraca pembangunan ekonomi berorientasi pada masalah pertumbuhan ekonomi growth oriented.ā€ Purba, Tobing & Hutabarat, 2012 Ketika impor lebih besar dari ekspor maka akan menyebabkan defisit terhadap neraca perdagangan, sebaliknya jika ekspor lebih besar dari impor maka mengalami surplus pada neraca perdagangan. Dalam perdagangan Internasional, ekspor di bedakan menjadi dua yaitu ekspor minyak dan gas Migas dan ekspor Non migas. ā€œPerdagangan internasional adalah kegiatan memperdagangkan berbagai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara untuk dapat dijual ke luar negeri serta mendatangkan barang dan jasa dari luar negeri, kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan memenuhi kebutuhan dalam negeriā€ Razak & Indra, 2014. Ekspor sangat banyak diminati bagi pengusaha-pengusaha Indonesia. Tetapi ekspor juga memiliki banyak kendala, seperti banyaknya para pengusaha lebih memilih mengekspor barang mentah dari pada barang jadi karena mengkespor barang mentah sudah memiliki harga yang cukup tinggi. Indonesia hampir setiap tahunnya mengalami surplus dari ekspor. Ketika Indonesia mengalami surplus itu dikarenakan kenaikan harga barang yang akan di ekspor bukan karena pertambahan nilai tambah. Pertumbuhan nilai ekspor non migas setiap tahunnya meningkat disebabkan kenaikan jumlah ekspor dan harga di pasar internasional. Tetapi ekspor non migas juga mengalami kendala untuk meningkatkan ekspr non migas yaitu melemahnya permintaan ekspor non migas Indonesia di pasar internasional. Terdapat juga beberapa permasalahan yang menjadi kendala nagai ekspor migas Indonesia yaitu, banyaknya persaingan usaha, terbatasnya informasi tentang peraturan pasar ekspor, terbatasnya distribusi di daerah pedesaan, dan terbatasnya infrastruktur. Terdapat lima sektor non migas yang pertumbuhannya di atas lima persen yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian industri logam, industri karet dan industri kulit. Indonesia banyak melakukan ekspor berupa komoditas minyak dan gas ke berbagai negara dengan tujuan untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memperluas pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sumber daya alam sangat penting di Indonesia karena sebagai salah satu modal pembangunan. Menurut Fauzi dalam penelitian Gandhi 2014 menyatakan bahwa ā€œSelama lebih dari empat dasawarsa sumber daya alam sudah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan pada masa orde baru sumber daya alam minyak, hutan dan sumber daya mineral menjadi ujung tombak dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesiaā€. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1angka 1 dalam Fajar 2013 Menyebutkan bahwa Minyak Bumi adalah hasil proses alami Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 42 berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batu bara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi. Pengertian Gas Bumi menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1 angka 2 Menyebutkan bahwa ā€œGas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atsmofer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak dan Gas Bumi. Novianingsih 2011 berpendapat ā€œEkspor akan secara langsung memberi kenaikan penerimaan dalam pendapatan suatu negara. Terjadinya kenaikan penerimaan pendapatan suatu negara akan mengakibatkan terjadinya kenaikan tingkat PDB. Dengan kata lain ekspor akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.ā€ Investasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah uang yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan untuk memperoleh timbal balik di masa depan. Menurut Rostow bahwa ā€œsetiap usaha untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup dalam kerangka mempercepat pertumbuhan ekonomiā€ Todaro, 2000. Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi salah satu negara tujuan bagi investor untuk melakukan investasi yang berpotensi. Penanaman modal asing merupakan hal yang paling utama dalam perkembangan industri-industri, pembangunan setiap daerah dan pertumbuhan Indonesia. Penanaman modal asing langsung lebih mengutamakan daerah yang sudah memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat untuk melakukan pembangunan infrastruktur, sektor keuangan, pertumbuhan properti serta membuka lapangan pekerjaan, seperti di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya. Sementara itu, terdapat banyak sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia, akan tetapi masih ada masyarakat maupun pemerintah daerah tidak tau cara mengolah sumber daya alam tersebut dikarenakan sulitnya dalam memenuhi kebutuhan modal dan menarik para investor untuk melakukan pembangunan di setiap daerah guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penanaman modal asing mendorong terciptanya usaha nasional yang benar bagi penanaman modal untuk memperkuat dan menyeimbangkan daya saing perekonomian dan mempercepat peningkatan penanaman modal. Dengan adanya pembangunan ekonomi artinya terdapat sebuah proses pembangunan yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan beberapa perubahan seperti struktur ekonomi, perubahan kelembagaan. Hal ini sangat penting karena Indonesia merupakan negara berkembang yang umumnya mempunyai financial dan capital yang terbatas yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Menurut Salim dan Budi dalam Rizky, Agustin, Muklis 2016 berpendapat bahwa ā€œPenanaman modal asing merupakan transfer modal baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain atau pemindahan modal. Tujuan pemindahan modal ini digunakan di negara tersebut agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik total maupun sebagian.ā€ Salah satu aspek penting dari Penanaman Modal Asing yaitu dampak potensi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat maka hal yang dilakukan sebagai salah satu sumber dana dalam pembangunan Indonesia agar semakin berkembang kususnya berupa paket modal, keahlian manajemen, teknologi serta manfaat perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia dengan berbagai Negara. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 43 Manfaat yang paling nyata masuknya investasi ke Indonesia adalah meningkatnya pendapatan negara melalui pajak, serta menciptakan hubungan yang lebih stabil antar dua negara atau lebih. Dengan demikian, investasi yang kondusif serta upaya pemerintah untuk terus-menerus berbenah diri, Indonesia akan menjadi negara tujuan investasi yang menjanjikan bagi para investor. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi, Ekspor Migas, Ekspor Non Migas, Penanaman Modal Asing Indonesia 2015 – 2019 Ekspor Non- migas Juta US$ Sumber Badan Pusat Statistik Indonesia Dan Bank Indonesia Data pertumbuhan ekonomi, ekspor migas, ekspor non migas, dan penanaman modal asing disajikan pada Tabel 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2014-2015 dengan angka persen pada tahun 2014 dan persen pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena anjloknya konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat yang masih sangat rentan terhadap kenaikan harga pangan, pada saat harga pangan naik tidak dapat mengangkat daya beli produsen atau petani. Namun pada tahun 2016-2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga penigkatan tersebut menjadi acuan dan perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik. Angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar persen dan pada tahun 2019 sebesar ini tentunya di dukung oleh perbaikan kondisi masyarakat dengan terciptanya kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang lebih menyeluruh, inflasi yang lebih terkendali, sisi investasi yang meningkat, kontribusi dari pembangunan infrastruktur dan proyek pembangunan lainnya, dan dari sisi meningkatnya ekspor impor di Indonesia. Pada awalnya ekspor migas menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi Tingkat ekspor migas juga mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dari Tabel 1 di atas dapat di lihat ekspor Migas pada tahun 2014-2016 cenderung menurun yaitu dari US$ juta tahun 2014, kemudian menjadi US$ juta pada tahun 2015, hal ini disebabkan karena turunnya hasil ekspor migas di tengah-tengah cenderungnya penurunan harga minyak dan komoditas internasional, dan pada tahun 2016 menjadi US$ kemudian pada tahun 2017sebesar US$ sampai 2018 sebesar US$ mengalami peningkatan diakibatkan meningkatnya ekspor hasil minyak, ekspor minyak mentah, serta mingkatnya hasil gas. Pada tahun 2019 ekspor migas sebesar US$ Hal ini disebabkan semakin banyak negara-negara yang bergantung dari penerimaan minyak dan gas bumi. Sehingga Indonesia mengalami penurunan permintaaan dalam negeri. Anjloknya harga minyak dunia yang mencapai titik terendah pada tahun 1980-an juga mengakibatkan penurunan ekspor Migas. ā€œPenurunan minyak dan gas dikarenakan target lifting minyak bumi produksi minyak yang siap jual penyebabnya hampir semua lahan merupakan sumur tua, sehingga secara natural mengalami penurunan produksi.ā€ Pitoko, 2018. Sehingga pemerintah melakukan mengeluarkan kebijakan di bidang ekspor, sehingga memungkinkan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 44 produsen untuk meningkatkan ekspor sektor non migas. Permasalahan yang paling mendasar terhadap terjadinya defisit migas yaitu kurangnya pembenahan komoditas migas mengakibatkan produksi yang terus menerus turun, tidak ada penambahan kapasitas kilang, naiknya harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap dollar cenderung melemah. Selama beberapa tahun terakhir, ekspor non migas telah dapat menggantikan peran sektor migas. Sektor non migas telah menjadi komoditas andalan yang memberikan kontribusi yang besar dalam penerimaan devisa negara. Pada tabel menujukan data ekspor non migas pada tahun 2014-2016 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2014 sebesar US$ pada tahun 2015 sebesar US$ pada tahun 2016 sebesar US$ di karenakan depresiasi nilai tukar rupiah yang mengakibatkan daya beli turun, pengangguran naik, PHK akan terjadi dan kemiskinan yang miningkat.. Kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar US$ pada tahun 2018 sebesar US$ lalu pada tahun 2019 sebesar US$ mengalami penurunan. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam bidang ekspor memberikan dampak positif bagi produsen non migas untuk melakukan ekspor. Hasil komoditas non migas yang paling banyak di ekspor seperti batu bara, minyak sawit, pakaian jadi, besi/baja, kimia dasar organik, dan peralatan listrik. Dari tabel 1 juga dapat kita lihat bahwa dari tahun 2014-2019 yang paling banyak di ekspor adalah komoditas non migas. Pada Tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwa Penanaman Modal Asing mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2014-2015 Penanaman Modal Asing mengalami peningkatan dari US$ menjadi US$ karena pada tahun 2004-2015 adanya kemudahan perizinan investasi untuk kegiatan dan kepentingan ekspor Indonesia. Tetapi pada tahun 2016 penanaman modal asing mengalami penurunan sebesar US$ kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2017 sebesar US$ dan mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar US$ lalu pada 2019 sebesar US$ mengalami peningkatan. Kondisi ekonomi beberapa negara-negara pesaing yang menawarkan berbagai kemudahan yang lebih menarik dan dana ekonomi di dalam negeri. 2. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesia memiliki hasil komuditas minyak dan gas yang besar, komuditas ini menjadi penopang bagi perekonomian Indonesia karena menjadi sumber daya unggulan. Ada banyak bentuk lain yang dapat di perdagangkan untuk melakukan perdagangan internasional, seperti ekspor. Melakukan perdagangan dengan negara lain dapat memperoleh keuntungan, yaitu dengan membeli barang yang harga nya lebih rendah dan dapat menjual keluar negeri dengan haranya yang tinggi. Perdagangan internasional sering muncul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi memiliki banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Damanik 2017 menemukan bahwa Ekspor suatu negara bisa meningkat lebih cepat atau lebih lambat di bandingkan dengan rata-rata ekspor dunia di sebabkan oleh tiga alasan utama 1. Efek komposisi komoditas. Ekspor mungkin terkonsentrasi pada komuditas-komuditas yang permintaannya relatif elastis atau inelastis terhadap pendapatan. 2. Efek distribusi pasar. Ekspor mungkin terarah ke pasar-pasar yang berkembang lebih pesat lebih lambat di bandingkan dengan rata-rata dunia. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 45 3. Efek daya saing. Ekspor mungkin lebih dapat kurang dapat bersaing dengan negara-negara pengekspor lain, baik karena pertumbuhan produktivitas lebih tinggi atau lebih rendah atau karena under eveluation mata uang domestik. Ekspor merupakan suatu cara bagi suatu negara untuk menjalankan penjualan komoditas baik migas dan non migas yang kita miliki kepada negara dengan ketentuan pemerintah dan mendapatkan manfaat untuk penambahan cadangan devisa. Sektor migas dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita. Sektor migas secara tidak lagsung juga dapat mempengaruhi penurunan tingkat kemiskinan. Pengaruh Ekspor Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sejak harga minyak dan gas semakin menurun serta semakin berkurangnya kapasitas sumber daya alam berupa Migas masalah yang dihadapi oleh Indonesia adalah terbatasnya pembiayaan terhadap pembangunan. Sehingga jalan keluar yang ditempuh oleh pemerintah yaitu dengan meningkatkan ekspor Non migas dalam pembiayaan pembangunan. Semakin meningkatnya ekspor non migas maka meningkatnya devisa, serta penyerapan tenaga kerja dan investasi juga semakin meningkat. Apabila jumlah penduduk yang semakin banyak maka akan menurunkan tingkat produktivitas sebab semakin banyak yang di konsumsi oleh masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi semakin rendah, tetapi jika jumlah penduduk sedikit dengan berlimpahnya kekayaan sumber daya alam maka tingkat produktifitas mayarakat pun meningkat sehingga mendatangkan investasi baru dan pertumbuhan ekonomi pun ikut meningkat. Ekspor non migas mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Salvatore dalam Doni, Sentosa, Aimon 2012 menjelaskan bahwa Perdagangan Internasional merupakan suatu kegiatan interaksi antar Negara yang akan menimbulkan timbal balik, terutama ekspor memiliki peranan yang sangat penting sebagai penggerak pendapatan nasional yang dapat meningkatkan devisa sebagai pendapatan pemerintah untuk membiayai impor dan pembangunan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri. Perekonomian indonesia diharapkan mampu terus berkembang baik dari aspek ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Perkembangan perekonomian indonesia saat ini akan sangat menentukan perkembangn dimasa depan. Perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal, selain itu fundamental yang berkaitan dengan kondisi internal. Pengaruh Penanaman Modal Asing PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hubungan antara PMA berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan masuknya investasi asing ke Indonesia. Salah satunya adalah masuknya modal baru untuk membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana. Investasi asing asing telah banyak membuka lapangan pekerjaan dan telah banyak merekrut karyawan sehingga semakin berkurangnya pengangguran di Indonesia. Masyarakat juga telah banyak membuka UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah sehingga banyak para investor yang bekerja sama dengan para pembuka usaha UMKM. Adanya UMKM akan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat dan para pengusaha dalam negeri dapat menjual atau memasarkan produknya ke pasar internasional. Selain itu, teknologi yang diberikan oleh investor asing juga semakin canggih untuk membantu para pengusaha di Indonesia. Dengan teknologiyang baru akan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 46 sangat memudahkan masyarakat di berbagai sektor-sektor penting di Indonesia, sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara lain. Manfaat yang paling nyata dari masuknya investasi asing adalah meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Selain itu, menciptakan hubungan yang lebih stabil dalam lingkup perekonomian dua negara. Dengan cara investasi yang kondusif serta upaya pemerintah yang terus-menerus berbenah diri, Indonesia akan tetap menjadi negara tujuan investsi yang menjanjikan bagi para investor. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran teoritis merupakan pola pikir teori yang didasarkan pada teori-teori yang dibahas serta dikaitkan dengan beberapa hasil penelitian terdahulu. Untuk memperjelas pemikiran dalam penelitian ini, berikut gambar kerangka pemikiran yang skematis Gambar 1. Kerangka Pemikiran 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah Analisis Pengaruh ekspor migas dan penanaman modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Analisis kuantitatif adalah teknik analisis yang akan menjelaskanhubungan variabel-variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan modelregresi linier berganda. Adapun persamaan regresi linier berganda tersebut, adalah sebagai berikut Lnī“»ļ”īµ… ļŒ ī˜īšī·šļ ļ„“ļ…ī˜īšī·šļ ļ„µī·•ī„³ ļ… ī˜īšī·šļ ļ„¶ī·•ī„“ ļ… ī˜īšī·šļ ļ„·ī·•ī„µī˜ƒī˜ƒ ļ… ī·īš‹īŸ¢ i = 1, 2,3.., n,.......................... Keterangan īŸ“ = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia % α = Intercept β1, β2, β3 = Koefisien regresi X1 = Ekspor Migas US$ X2 = Ekspor Non Migas US$ X3 = Penanaman Modal Asing US$ εi = Galat error term 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan Tabel 2, model persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut LnY = -0,806 + + Ė— Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 47 Tabel 1. Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients a. Dependent Variable LnY Sumber pengolahan data sekunder 1. Konstanta Berdasarkan hasil estimasi data dalam model regresi terdapat nilai konstanta sebesar -0,806. Nilai konstanta bernilai negatif menggambarkan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan sebesar 0,806%, apabila ekspor migas, ekspor non migas dan penanaman modal asing adalah nol/konstan. 2. Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Persamaan regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel ekspor migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sebesar 0,193. Artinya jika tingkat ekspor migas naik sebesar 1% maka akan meningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,193%. Hal ini sesuai dengan harapan teoritis dan sesuai dengan harapan statistik dimana ekspor migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan hasil analisis model estimasi dapat diketahui bahwa ekspor migas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,046α=0,05. Dengan demikian H0 diterima H1 ditolak, artinya ekspor non migas berpengaruh positif dan siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 4. Pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Persamaan regresi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu sebesar -0,124. Artinya jika tingkat penanaman modal asing naik sebesar 1% maka akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar Berdasarkan hasil analisis model estimasi dapat diketahui bahwa penanaman modal asing memiliki nilai signifikansi sebesar 0,057>α=0,05. Dengan demikian H0 diterima H1 ditolak, artinya penanaman modal asing berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pembahasan Pengaruh Ekspor Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hasil regresi mendapatkan nilai koefisien sebesar 0,193 dengan nilai thitung bernilai 2,964 dengan signifikansi data sebesar 0,009. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa setiap peningkatan ekspor migas di Indonesia akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sesuai dengan teoritis dan sesuai dengan harapan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 48 statistik. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Andriyani 2019 menyatakan bahwa Ekspor migas pengaruh yang positif terhadap output dan pertumbuhan ekonomi. Secara parsial ekspor migas memengaruhi pertumbuhan ekonomi hal ini dikarenakan Ekspor Migas merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan seluruh Negara di dunia, sumber daya alam penghasil energi yang teridentifikasi memiliki unsur senyawa yang kompleks sehingga memperoleh manfaat yang optimal. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah salah satunya ekspor migas. Ekspor merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendapatkan keuntungan. Jika ekspor meningkat maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Faktor harga minyak dunia yang mengalami tren kenaikan membuat Indonesia menggunakan kesempatan ini untuk memperoleh keuntungan tak terduga atas ekspor produk migas yang meningkat disebabkan oleh peningkatan pada pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Ekspor Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan hasil pengolahan data, maka didapatkan nilai koefisien regresi sebesar 0,153 dengan nilai thitung sebesar 2,160 dan signifikansi data sebesar 0,046. Sehingga dapat diketahui bahwa pengaruh antara ekspor non migas dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah positif dan signifikan. Hal ini sesuai dengan teoritis dan sesuai dengan harapan statistik. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik 2018 yang menyatakan bahwa Ekspor non migas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan regulasi yang berpihak terhadap ekspor non migas, seperti ikan, kayu, daging, tembakau dan produk lainnya. Sehingga produk-produk di ekspor lebih banyak dan kondisi tersebut mampu mendorong perekonomian ke arah lebih baik. Berdasarkan hasil ini menunjukkan betapa pentingnya ekspor untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Purba dan Nababan 2019 menyatakan jika terjadi guncangan yang diakibatkan oleh ekspor netto yang akan direspon negatif oleh PDB Indonesia yang dampaknya akan hilang pada periode ke sepuluh. Pendapat ini menegaskan hasil penelitian ini bahwa ekspor yang terguncang akan menyebabkan tidak terjadinya pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Penanaman Modal Asing PMA Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa secara individu penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan. Dengan nilai koefisien sebesar -0,124 dengan nilai thitung -2,053 dan nilai signifikan 0,057. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan investasi yang tinggi tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Setiawan 201911 yang menyatakan bahwa Variabel penanaman modal asing dalam jangka pendek berpengaruh positif dan tidak signifikan, sedangkan dalam jangka panjang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Keterkaitan antara penanaman modal asing secara teori PMA berpengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi pada khususnya pada negara tuan rumah lewat beberapa jalur lewat pembangunan pabrik-pabrik baru, yang berarti juga menambah output atau PDB, dan kesempatan kerja, adanya pabrik-pabrik baru berarti adanya permintaan barang-barang dalam negeri atas barang-barang modal, barang setengah jadi, bahan baku dan input-input lainya, peningkatan kesempatan kerja akibat adanya pabrik-pabrik baru tersebut berdampak positif bagi ekonomi domestik lewat sisi permintaan Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 49 peningkatan kesempatan kerja, menambah kemampuan belanja masyarakat dan selanjutnya meningkatkan permintaan di pasar dalam negeri. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adam 2019 yang menjelaskan bahwa ā€œVariabel penanaman modal asing PMA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama kurun waktu pengamatan 1988-2017. Disebabkan karena kurang optimalnya pemerintah dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi para investor asing untuk menanamkan modalnyaā€. Dalam sebuah periode perekonomian penanaman modal asing bisa bertanda positif dan negatif. Penanaman modal asing bertanda positif dikarenakan kegiatan investasi memungkinkan masyarakat untuk terus meningkatkan kegiatan ekonomi seperti meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Investasi asing juga akan memperbanyak prasarana dan teknologi Indonesia, memiliki sumber daya alam yang baru untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, serta industri yang semakin maju. Penanaman modal asing bertanda negatif dikarenakan Sulitnya aturan- aturan investasi di Indonesia sehingga para investor mengalami kesulitan dalam mendapatkan perizinan, kurangnya pembenahan administrasi perpajakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perubahan sistem perpajakan secara menyeluruh. Peraturan daerah yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat, kemudian banyak peraturan yang tumpang tindih, membutuhkan waktu yang lama, birokrasi yang rumit, dan kurangnya ketenagakerjaan yang kurang kompeten. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian terhadap variabel penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Ekspor migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan ekspor migas akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 2. Ekspor non migas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan ekspor migas akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 3. Ekspor penanaman modal asing memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2019. Hal ini berarti setiap peningkatan penanaman modal asing akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 4. Berdasarkan uji F variabel ekspor migas, ekspor non migas, penanaman modal asing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2000-2018. 5. Berdasarkan uji kebaikan suai koefisien determinasi R2, maka 67,7% keragaman variabel tak bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas, dan sisanya 32,3% dapat dijelaskan diluar model yang belum diteliti misalnya, inflasi, jumlah uang beredar, kurs, utang luar negeri. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas hal yang perlu disarankan sesuai dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut 1. Melihat besarnya ekspor migas terhadap pertumbuhan ekonomi, maka diharapkan pemerintah lebih menjaga perkembangan sumber daya alam dan mencari cadangan minyak dan gas baru, menjaga umur cadangan migas adalah untuk meningkatan kegiatan eksplorasi, pemerintah diharapkan dapat mengelola bahan mentah menjadi barang jadi agar dapat meningkatkan harga jual di pasar internasional. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 50 2. Untuk meningkatkan ekspor non migas Indonesia diharapkan produk- produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang kuat dan memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk yang dihasilkan dari negara lain. Perluasan pasar juga perlu ditingkatkan supaya produk yang dihasilkan dapat dikenal oleh berbagai pasar internasional, pemerintah perlu memperhatikan pemasaran produk non migas dengan rancangan pembinaan secara teratur agar masyarakat dapat menghasilkan produk- produk yang lebih berkualitas, dapat meningkatkan kualitas dari non migas, seperti lebih mengutamakan penjualan bahan jadi ke berbagai negara agar harga dari penjualan ekspor non migas semakin tinggi, dan dapat lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional. 3. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satu upaya adalah dengan pendidikan agar para tenaga kerja memiliki kemampuan, keterampilan dan pengetahuan dalam menciptakan inovasi dan kreatifitas seperti dalam bidang teknologi agar lebih dapat menarik banyak investor, prosedur perizinan investasi yang lebih mudah dan cepat agar investasi di Indonesia semakin maju dan meningkat, dapat menarik investasi asing dengan cara menciptakan iklim investasi yang aman dan mendukung. Sehingga diharapkan nilai penanaman modal asing PMA dapat semakin meningkat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Adam, Wiranti. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Gorontalo. Andriyani, Marsha. T. 2019. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Periode 2004-2018 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Doni, Amsah Hendri., Sentosa, Sri Ulfah & Aimon, Hasdi. 2012. Prospek Perdagangan Internasional Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnak Ekonomi. No 1. Vol 1. Mei 2012. Gandhi, Prima. 2014. Analisis Kualitatif Nilai Ekspor Migas Indonesia Dan Kepemilikan Blok Migas Oleh Perusahaan Asing Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumber daya dan Lingkungan. No 1. Vol 1. Putra. M. Umar Maya, Damanik Syafrida. 2017. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. No 02. Vol 7. Pitoko Ridwan Aji. 2018. Ini Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi Tahun 2019. Diperoleh Pada 18 Agustus 2018. Ekonomi Bisnis Dari penyebab-turunnya-target-lifting-minyak-bumi-tahun-2019 Purba, Elvis F., Tobing, L Juliana & Esther, Dame. 2012. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, cetakan Kedua, Medan Universitas HKBP Nommensen Purba, Martin Luter dan Nababan, Ade. R. Y Yanti. 2019. Peramalan Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-Fleming. Jurnal Of Economics And Business. No 1 . Vol 1 Razak, Mashur, Jaya Indra, M Ihsan. 2014. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Vol IV. Juli 2013. Rizky, Reza Lainatul, Agustin Grisvia, Mukhlis Imam. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia. JESP-Vol. 8, No 1 Maret 2016. Meiline Sihombing1, Jusmer Sihotang2, Martin Luter Purba 3 / JEB Online Vol. 02 No. 02 Maret 2021 51 Setiawan, Andi Tri. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2003-2017. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Brawijaya. Wikipedia. 2020. Penanaman Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020. dari Https// ... This is intended to stimulate economic growth in Indonesia and expand domestic and international markets. [12] . ...... Export is an activity carried out to sell goods and services produced by one country to another. According to Sihombing et al., 2021 exports are divided into two categories, namely oil and gas exports oil and gas and exports other than oil and gas non-oil and gas. The contribution of non-oil and gas export commodities in Indonesia is in fact greater than that of oil and gas export commodities. ...Economic growth can be a benchmark for a country's welfare and play a role as a determinant and direction for future development. This study aims to analyze the factors that influence the economic growth of 6 islands in Indonesia Sumatra, Java, Bali and Nusa Tenggara, Borneo, Sulawesi, Maluku and Papua. The following factors were selected for analysis government expenditure, non-oil and gas exports, investment, population, and the number of workers. This study used secondary data from publications by Bank Indonesia, the Central Statistics Agency BPS, the Investment Coordinating Board, the World Bank, and other relevant institutions. The collected data covers the period from 2011 to 2020. This study used quantitative descriptive analysis methods with panel data regression analysis. The results of the regression of panel data show that variables of government spending, investment, and non-oil and gas exports did not have a significant influence on economic growth. In contrast, the number of people and the number of workers significantly influenced the economic growth of 6 islands in Indonesia during the analyzed period. The island with the highest economic growth rate is Sulawesi Island, while Borneo Island has the lowest economic growth rate among the six islands in Indonesia. The development of government spending and the highest value of non-oil and gas exports were led by Jawa Island, while the lowest value came from Bali and Nusa Tenggara islands. In addition, due to the rapid development of the population and becoming an industrial centre area, Jawa Island also has the highest investment development, a dense population and the most labour compared to other islands. Meanwhile, the opposite condition occurs in Maluku Island and Papua. Prima GandhiThe post conference of Time Life Corp in Geneva and the enactment of the Foreign Investment Act of 1967, foreign corporations began to exploit oil and gas in Indonesia. At first, the foreign corporation only managed the upstream oil and gas business. However, the oil and gas Act number 22 of 2001 made the foreign corporations do the business in the downstream sector. Data from the Ministry of Energy and Mineral showed that there was percent of foreign domination in the Indonesian oil and gas industry. Other data showed that the value of exports of oil and gas in Indonesia decreased by the end of July 2013. The existence of these two phenomena of economic resources made the author try to examine the relation between the ownership of oil and gas blocks by foreign companies and the level of oil and gas export value in Indonesia using qualitative methods with critical paradigm. As a result, the number of oil and gas companies in Indonesia was influenced by the attitudes and government regulations, the state of technology and state of the Indonesian economy. The low value of oil and gas exports was as the result of exporting crude oil price with lower pricecompared to that of processed oil. The existence and the number of foreign oil companies influenced the level of oil and gas export value of Indonesia. The more dominated growing number of foreign companies in Indonesia, the less export value of the Indonesian oil and gas would Umar Maya PutraSyafrida DamanikEvery country wants to get welfare. To get welfare, in the context of foreign conduct international trade. Instruments used in international trade is exports that can be used as a driving force in promoting economic development. A difference of a factor of production endowment would enable exports done so between countries will create profits respectively. Exports made by Indonesia in the form of oil and gas and non-oil can help the economy and could add to reserves through other countries. In the time series data 2005 to 2012 by using SPSS 16 the result is that oil and gas exports and a significant positive effect on the foreign exchange reserves but otherwise non-oil exports and no significant negative effect on foreign exchange Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di IndonesiaWiranti AdamAdam, Wiranti. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi PeriodeMarsha T AndriyaniAndriyani, Marsha. T. 2019. Pengaruh Ekspor Migas Dan Non Migas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Periode 2004-2018 Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi TahunPitoko Ridwan Aji. 2018. Ini Faktor Penyebab Turunnya Target Lifting Minyak Bumi Tahun 2019. Diperoleh Pada 18 Agustus 2018. Ekonomi Bisnis Dari Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-FlemingElvis F PurbaTobingDame EstherPurba, Elvis F., Tobing, L Juliana & Esther, Dame. 2012. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, cetakan Kedua, Medan Universitas HKBP Nommensen Purba, Martin Luter dan Nababan, Ade. R. Y Yanti. 2019. Peramalan Pasar Barang dan Pasar Uang Yang Terjadi Di Indonesia Kajian Pada Model Mundell-Fleming. Jurnal Of Economics And Business. No 1. Vol 1Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di IndonesiaReza RizkyAgustin LainatulGrisviaRizky, Reza Lainatul, Agustin Grisvia, Mukhlis Imam. 2016. Pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia. JESP-Vol. 8, No 1 Maret Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia PeriodeAndi SetiawanTriSetiawan, Andi Tri. 2019. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 2003-2017. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020WikipediaWikipedia. 2020. Penanaman Modal Asing. Diperoleh pada 31 oktober 2020. dari Https//
EksporHasil Kayu Hutan - Rp 70 triliun. 9. Ekspor Karet - Rp 65 triliun. 10. Ekspor Sepatu dan Sandal - Rp 60 triliun. Ada sejumlah catatan yang layak diracik berkaitan dengan data peringkat 10 besar penyumbang devisa Indonesia diatas. Mari kita ulik satu demi satu. Catatan Devisa # 1 : Produk Jadul Terus Berdansa.
Cadangandevisa yang makin banyak dapat menstabilkan perekonomian suatu negara. Berikut penggunaan cadangan devisa untuk menjaga kestabilan perekonomian adalah ..
2Q1Redo.
  • cp7eoe6tby.pages.dev/526
  • cp7eoe6tby.pages.dev/491
  • cp7eoe6tby.pages.dev/445
  • cp7eoe6tby.pages.dev/348
  • cp7eoe6tby.pages.dev/30
  • cp7eoe6tby.pages.dev/310
  • cp7eoe6tby.pages.dev/451
  • cp7eoe6tby.pages.dev/91
  • devisa non migas dari hutan yang menghasilkan banyak devisa adalah